Hari ini kamis, tanggal 13 Oktober 2022 adalah hari yang menyenangkan. Aku berangkat ke sekolah dengan hati yang gembira. Betapa tidak, sekolahku SD Kristen Petra 11 akan mengadakan kegiatan entrepreneurship membuat cendol dawet kekinian. Dari rumah aku sudah membawa alat untuk saringan membuat dawet. Aku ingin cepat-cepat tiba di sekolah. Sesampai di sekolah, teman-temanku juga terlihat menunjukkan barang-barang bawaan seperti gelas, celemek dan tisyu. Waaahh mereka semua terlihat semangat sekali.

Setelah mengikuti beberapa pelajaran, tibalah waktu untuk kegiatan entrepreneurship tersebut. Guru kelasku Ibu Yati dengan semangat menjelaskan kepada kami cara membuat dawet. “Anak-anak, bahan untuk membuat dawet sebagai berikut:

  1. 250 gram tepung tapioca
  2. 250 gram tepung beras
  3. 600 ml air matang
  4. 100 ml air sari daun pandan

“Semua bahan ini dimasak dan diaduk-aduk seperti ini ya”. Guru kelasku memperagakan cara membuat dawet. Aku dan teman-teman antusias untuk melihatnya. “Setelah selesai kita bisa serut cendolnya pada saringan yang memiliki lubang besar-besar seperti ini, kita tekan-tekan hingga membentuk dawet. Ayo siapa mau mencoba? “ Segera aku dan teman-teman berbaris ingin mencoba membuat dawet tersebut. Saat tiba giliranku, aku menekan-tekan bahan dawet pada saringan dan keluarlah butiran-butiran kecil berbentuk dawet. Wuuuiihh… menyenangkan ya… ingin rasanya segera mencicipi rasanya. “Setelah selesai semua, sekarang kita mulai urutkan cara menyajiannya yaitu:

  1. Siapkan gelas atau mangkuk untuk menyajikan Dawet Ayu.
  2. Masukkan es serut atau es batu.
  3. Masukkan cendol sesuai selera.
  4. Masukkan campuran susu
  5. Beri larutan gula sesuai dengan selera

“Ayo siapa yang mau?” langsung kami berteriak, “saya, saya, saya,”…. Kami langsung antri untuk belajar menyajikan dawet, minimal untuk diri sendiri.

Setelah aku belajar cara menyajikan, aku segera mencicipi dawet buatan kelasku itu. Mmmm… segaarrr…. Enaakkk. Teman-teman juga menambah minuman cendol dawet itu karena sangat enak. Hari ini memang kegiatan yang menyenangkan bagi sekolahku. Aku jadi paham bagaimana membuat cendol dawet tersebut. Guru kelasku juga menjelaskan bahwa Cendol berasal dari wilayah bagian barat pulau Jawa (Tanah Sunda; yang kini merupakan bagian dari provinsi Jawa Barat, provinsi Banten, dan provinsi Jakarta), sedangkan dawet berasal dari sebahagian Tanah Jawa yaitu Banjarnegara. Betapa bangganya aku tinggal di Indonesia. Tidak hanya aneka budaya, namun juga aneka jenis makanan yang sangat lezat dan menarik. Terimakasih Indonesia. Terimakasih guruku sayang. Terimakasih sekolahku.

Loading